
Akulah Bidak Catur
Photo source : http://www.ushine4u.com/
Aku Kecil dibanding yang lain
Kakiku Menapak ruang wilayahku
Hitam ataukah putih, tiada abu-abu
Akulah bidak catur
Langkahku satu-satu
Tiada daya melaju ke depan
Kala Sang Maestro tidak mengijinkan
Aku Pion dalam strategi catur
Di depan, bukan karena aku jagoan
Melangkah duluan, bukan karena aku pelopor
Bertahan, membuka jalan, dan juga dikorbankan
demi satu tujuan
Aku bukan kuda, yang melangkah delapan penjuru
Aku tak setangguh benteng, kuat kokoh ditakuti
Bukan pula Gajah atau Perdana Menteri,
aku tetap berarti, meski kadang tak mampu melangkah lagi
Aku bidak catur melebur
Rajaku harus kulindungi
Ada musuh yang harus kuhadapi
pengorbanan mungkin sampai mati
Aku Pion dalam sistim catur
Akankah ku bertahan hingga berakhirnya permainan?
menang atau gugur di medan laga?
Hingga kubisa berubah menjadi apapun yang kumau…
akulah bidak catur
Bangkok, 16012015,1737
Oleh : Rochani Sastro Adinegoro